Karate
Ketika Jepang menyerbu China, dan Okinawa telah menjadi bagian dari negara Jepang, maka segala hal yang berbau China berusaha dilenyapkan. Gichin Funakoshi, melalui buku dan tulisannya yang lain, menggantikan karakter KARA ( 唐 ) yang berarti China (sebenarnya merupakan nama Dinasti yang pernah berkuasa di China, yaitu Dinasti T’ang), menjadi KARA ( 空 ), yang berarti Kosong / Cakrawala.
Para Karateka dari Okinawa banyak berkunjung dan bahkan pindah ke Jepang daratan, untuk menyebarkan seni beladiri Karate. Karate banyak beradaptasi dengan beladiri asli Jepang, yaitu Sumo dan Jujutsu (Yawara).
Gichin Funakoshi dan tokoh-tokoh Karate lainnya, menyusun ulang seni beladiri Karate ini, agar dapat diterima oleh masyarakat Jepang secara keseluruhan. Bahasa / Istilah yang digunakan dalam pengajaran, Jurus-jurus, dan lainnya, diubah namanya menjadi bahasa Jepang. Misalnya ; Kata PINAN (lafal Okinawa untuk 平安; = Tenang Damai) ciptaan Ankō Itosu, diubah menjadi HEIAN (lafal Jepang untuk ; 平安 = Tenang Damai), dsb.